AWALI DENGAN BASMALLAH

www.viva.co.id

Rabu, 04 April 2012

Kenapa Media Massa (Televisi) Menolak P3/SPS KPI?


Bisa di bilang berita yang saya lihat di Trans7 tadi sore sekitar jam 5 (4-4-2012) merupakan berita yang tidak netral dia lebih menjelaskan penolakan media mas
sa dan tidak menjelaskan apa tujuan dari pembuatan peraturan tersebut, dalam mengkonstruksi berita tersebut media massa terkesan mengharapkan simpati publik padahal mereka hanya tidak mau penghasilan mereka berkurang.

berikut penyataan dan pertanyaan besar dari KPI @iswandisyah (anggota KPI pusat)
- Apa maunya industri televisi ini sampai mau menggugat Pedoman Prilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3/SPS)? 
- P3/SPS itu juga buat melindungi anak dan isteri mereka, melindungi masa depan mereka, melindungi kehormatan mereka 
- Sebaiknya industri televisi tidak usah meributkan P3/SPS dengan mencari berbagai dalih, urus saja kesejahteraan dan hak karyawan
- Bertahun2 industri TV mengeruk keuntungan bermilyar2 dari iklan... Tapi manfaat yang diperoleh publik tidak sebanding dr keuntungan tsb
- Apa ada kepentingan besar selain hanya keuntungan iklan dibalik penolakan industri TV terhadap P3/SPS? 
  
Adalah suatu kewajiban moral bagi para penanggung jawab media di berbagai wilayah untuk menjadikan netralitas, sikap independen terhadap apa yang mereka sajikan untuk khalayak demi tampil sebagai pewarta informasi yang tak memihak bagi khalayak.

Fungsi media massa perlu dipertanyakan, Peran media sebagai kontrol sosial sering terpinggirkan terbentur kepada komersialisasi dan kepentingan. dengan ketetapan bahwa tayangan iklan tidak boleh lebih dari 20% dari durasi tayangan menurut media massa hal ini akan memberi kesempatan media asing untuk menguasai dunia pertelevisia indonesia. saya rasa ini hanya alasan untuk menutupi bahwa mereka takut penghasilan mereka menurun/Rugi.

Media itu memediasi, tujuan dari mediasi itu adalah untuk mengkomunikasikan sesuatu melalui ruang dan waktu yang menjangkau sebanyak mungkin orang. Jadi hal yang pertama diperhatikan adalah bahwa media dapat menjangkau sejumlah besar orang. Kedua, pesan-pesan yang dimediasikan pada saat ini menggunakan teknologi yang sangat canggih. Ketiga, sementara itu mempunyai pilihan untuk membuat music kita sendiri, kebanyakan dari kita lebih memilih menjadi konsimen dari produksi korporasi professional yang jumlahnya relative sedikit. Perusahaan-perusahaan besar ini cukup tertutup dan terpusat, tetapi penerimaan produknya bersifat public dan tersebar.

Hal ini menarik untuk dieksplor, apakah media dewasa ini lebih mementingkan masyarakat atau mementingkan para Owner

1 komentar:

fadhil mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
SUMATERA EKSPRES L.P.6